REDUP-REDUP
puisi saya yang pertama ini adalah mengenai sesuatu yang telah terjadi di Indonesia. masih ingatkan
tahun 2015 lalu kita tak bias bernafas lega karena asap meraja lela, nah itulah alasan saya membuat
puisi ini. semoga suka ya guys hehehe....
kalo mau liat tampilannya yang keren ada di website Genta andalas. media Pers UNIVERSITAS
ANDALAS untuk menumpahkan kreatifitas dan sumber informasi UNAND juga
ini linknya http://www,gentaandalas.com/redup-redup
REDUP-REDUP
oleh Endrik Ahmad Iqbal

tahun 2015 lalu kita tak bias bernafas lega karena asap meraja lela, nah itulah alasan saya membuat
puisi ini. semoga suka ya guys hehehe....
kalo mau liat tampilannya yang keren ada di website Genta andalas. media Pers UNIVERSITAS
ANDALAS untuk menumpahkan kreatifitas dan sumber informasi UNAND juga
ini linknya http://www,gentaandalas.com/redup-redup
REDUP-REDUP
oleh Endrik Ahmad Iqbal

Kubuka mata
saat pagi memelukku
Relif-relif
dikulit kulit membengkak tak pasti
Perlahan
nadi berdetak tika ku hirup jiwanya
Berlari
seluruh transformasi pengintai nyawa
Redup-
redup jiwanya kutahan
Tolak semua
yang ada
Mangut
Mangut ku Tarik urat terjepit
Tuk lepas
dahaga jiwa tuk tangkap pesona sukma
Kerut
kening melukis asa
Terbayang
Perang badan melanda saudara
Terkucil
jauh dari tangan pembela
Sirna sudah
harapan saudara
Redup redup
percaya hilang, timbulah benci
Hidung ku
ditusuk tajamnnya jiwa mu
Seolah tak peduli siapa aku
Koyak-koyak
ruang sel paru-paru
Nafasku
pacu terengah engah, sesak pun mulai padu
Kau disana sini mengacaukan nafas saudaraku
Kau disini
kacaukan aku
Siapa
penyebab semua ini?
Kau kira
semua yang disana bertanggung jawab?
Kami hanya
menungggu
Seribu
tahun lagi, akan begini atau memilih mati untuk damai?
REDUP sudah
Komentar
Posting Komentar