Ragu namun Penuh Nafsu

Gambar terkait 
 
"Saat sang surya mulai naik, semangat pagi bergelimpangan di udara
hanya kita jawabannya
mau atau tidak mengambilnya sebagai sarapan untuk hari ini
atau hanya mengabaikannya begitu saja

Ketika mulai digeluti, dan memakainya penuh jaya
seketika saja bisa ciut dan bisa bangkit
karena rasa yang ragu-ragu
atau sekedar takut untuk mencoba."

Pernahkah kita berfikir untuk menjalani 1 hari dalam kehidupan sesuai dengan rencana kita. Kira-kira saya bisa menebak hampir semua mengatakan iya karena merasa percaya diri dengan apa yang mereka pikirkan. Sebenarnya itu tidak benar, banyak diantara orang-orang tersebut yang hanya membohongi diri mereka sendiri, karena rata-rata manusia melakukan kebohongan untuk menutupi kelemahan mereka. Benar atau tidak? Terserah anda mau mengatakan iya atau tidak karena anda sendirilah yang akan memikirkan tentang anda seutuhnya.

Sebagian kita percaya dengan memperlihatkan sisi yang lebih dari diri sendiri, akan meningkatkan kepercayaan diri mereka dan menambah kepercayaan orang-orang terhadapnya, benar bukan? Itu semua saya kembalikan kepada diri anda masing-masing.

Lantas kenapa saya membuat pernyataan dan mengajukan pertanyaan sendiri lalu menjawnya sendiri pun dengan penuh percaya diri? Karena saya rasa saya mengalaminya hari ini.

Minggu (22/10/2017) saya sedang mengawal teman-teman dan adik-adik calon yang akan bergabung dengan organisasi saya. Mereka semuanya antusias dan memiliki rasa bangga yang sangat menggebu-gebu. begitu pun saya yang tak ubahnya mereka penuh semangat memikirkan tentang kesuksesan kegiatan hari ini.

Tapi ternyata tidak. Saat waktu mulai melangkah bait per baik semakin lama waktu menunjukkan taringnya bahwa kenikmatan yang sesungguhnya, kenyamanan yang sesungguhnya tidaklah akan bertahan lama. Banyak ragam yang akan membuat kita kecewa dan mual secara tiba-tiba. Egoisnya kedatangan waktu seperti itu tidak pernah permisi untuk sekedar singgah untuk menyapa.

Saya rasa boleh-boleh saja memiliki nafsu yang besar tentang apa yang kita lakukan hari demi hari. Hanya saja kita perlu sadar bahwa yang terpenting adalah kita harus siap dengan kemungkinan apapun untuk menghadapinya. Dengan kata lain kita sudah memiliki strategi bagaimana menghadapi permasalahan dan menyelesaikannya. Jangan lupa ya sabar dengan diri dan orang-orang yang menggerogoti diri.

Sekian kisah dari saya untuk hari ini.

Endrik Ahmad Iqbal, Redaktur UKPM Genta Andalas.

Komentar